5. Pengertian, tujuan, dan
manfaat perilaku kerja prestatif
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah
dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb
keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang
berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang
menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai
kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik
dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi
(work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian
tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam
menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi
(pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan
terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan
konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di
dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan
fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam
usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah
usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung
jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif
adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan
memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari
beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8.
Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian
6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas
PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan
oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya
atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat
menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh:
Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja
dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan
pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup
keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak
terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang
pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di
perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin
atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah
pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai
memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga
dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya
menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai
atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola
informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat
mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka
dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal
waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat
dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan
bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan
usaha sampai selesai dengan mak
6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith
yaitu :
1. Percaya diri adalah situ
paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau
keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil.
Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu
mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan
pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya
semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko
karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan
tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan
atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih
menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan
jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya
dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan
organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan
saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang
dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang
yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas
dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya
tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan
tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru
menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu
mewujudkan ide ide yang muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar