Sabtu, 10 Oktober 2020

PEMBELAHAN DAN GAMETOGENESIS

 

Pembelahan Sel

Setelah membahas panjang lebar tentang faktor hereditas, sekarang yuk Quipper Blog mau ajak kamu membahas tentang pembelahan sel. Pembelahan sel ialah proses perbanyakan sel untuk tujuan regenerasi sel yang rusak, pertumbuhan organisme, maupun reproduksi. 

Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan langsung (amitosis) dan pembelahan tidak langsung. Pembelahan tidak langsung terdiri atas pembelahan mitosis dan meiosis. Seperti apa perbedaannya?

1. Pembelahan Amitosis

Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melalui tahapan yang rumit. Pembelahan ini terjadi pada organisme uniseluler untuk tujuan reproduksi aseksual. Contohnya pada bakteri, Protozoa, serta alga dan jamur uniseluler.

2. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel tubuh dan sel gamet organisme multiseluler. Pembelahan ini bertujuan untuk menambah jumlah sel. 

Pada pembelahan mitosis, 1 induk sel akan menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Pembelahan mitosis terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan mitosis.

  1. Interfase merupakan fase persiapan untuk membelah. Interfase terdiri atas tiga subfase, yaitu G1, S, dan G2.
  2. Mitosis merupakan fase pembelahan sel yang terdiri atas lima tahap, yaitu 

profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase. Tahap profase 

hingga anafase disebut fase kariokinesis atau pembagian inti sel. Sementara tahap telofase disebut fase sitokinesis atau pembagian sitoplasma.

3. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak, dengan jumlah kromosom pada setiap sel anak hanya setengah dari sel induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet. 

Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk mengurangi jumlah kromosom, sehingga jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom sel induknya, Quipperian. Pembelahan meiosis terdiri atas meiosis I dan meiosis II. Sama halnya dengan mitosis, sebelum terjadi pembelahan meiosis juga didahului oleh tahap interfase.

Gametogenesis pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Pembelahan mitosis dan meiosis terjadi pada proses gametogenesis pada manusia, hewan,  dan tumbuhan.

1. Gametogenesis pada Manusia dan Hewan

Gametogenesis pada manusia dan hewan meliputi spermatogenesis dan oogenesis. Berikut definisinya.

a. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis. Tahapan pada proses tersebut adalah sebagai berikut:

Hereditas Proses Spermatogenesis -Capture2

b. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang sebagian terjadi di dalam ovarium dan oviduk. Tahapan pada proses tersebut adalah sebagai berikut:

Hereditas Oogenesis adalah Capture3

2. Gametogenesis pada Tumbuhan

Gametogenesis pada tumbuhan meliputi mikrosporogenesis dan makrosporogenesis. Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora atau serbuk sari yang berlangsung di dalam kepala sari (antera). Sedangkan makrosporogenesis adalah proses pembentukan makrospora atau bakal biji yang berlangsung di dalam bakal buah (ovarium).

Variasi Sifat Manusia dan Peta Silsilah Keluarga

Sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda satu dengan lainnya, baik sifat fisik, sifat fisiologis, maupun sifat sosial. Mengapa sifat itu bisa spesifik untuk setiap manusia? Hal itu karena sifat pada manusia sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang diturunkan oleh orang tua dan faktor lingkungan. Ingin tahu sifat apa saja yang dikendalikan oleh gen dominan maupun resesif pada manusia?

No.Sifat yang dikendalikan oleh gen dominanSifat yang dikendalikan oleh gen resesif
1.Rambut hitamRambut pirang
2.Mata sipitMata lebar
3.Rambut keritingRambut lurus
4.Lidah dapat menggulungLidah tidak dapat menggulung
5.Bibir tebalBibir tipis
6.Tangan kidalTangan tidak kidal
7.Bulu mata panjangBulu mata pendek

Oleh karena penelitian hereditas pada manusia sulit dilakukan, maka dibentuklah peta silsilah (pedigree) untuk mengetahui karakter tertentu di dalam silsilah keluarga. Ingin tahu apa saja sih manfaat dibentuknya pedigree?

  1. Mutu genetik keluarga bisa diperbaiki.
  2. Untuk menghindari munculnya kelainan genetik yang mungkin dibawa anggota keluarga.
  3. Mempertahankan sifat unggul dalam keluarga.

Salah satu pedigree yang berhasil dibuat, yaitu berasal dari Kerajaan Inggris. Pedigree tersebut bertujuan untuk mengetahui silsilah penyakit hemofilia di keluarga kerajaan. Adapun contoh pedigree-nya, yaitu sebagai berikut.

Hereditas contoh pedigree - Capture4

Berdasarkan pedigree tersebut, terlihat bahwa Ratu Victoria merupakan pembawa gen hemofilia. Ia mewariskan penyakit tersebut pada tiga anaknya, di mana dua anak hanya bersifat pembawa, sedangkan satu anak merupakan penderita. Nah, bagaimana cara untuk menghentikan agar gen hemofilia tidak terwariskan pada keluarga selanjutnya?

Ternyata, ada tiga cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi penyakit menurun seperti di keluarga Kerajaan Inggris tadi, yaitu eugenetika, eutenika, dan eufenika.

  1. Eugenetika merupakan usaha untuk memperbaiki generasi mendatang dengan hukum hereditas, misalnya saja menghindari perkawinan antarsaudara dekat, menghindari pernikahan dengan penderita gangguan mental.
  2. Eutenika merupakan usaha untuk memperbaiki generasi mendatang melalui mutu lingkungan, misalnya makanan harus bergizi, mengenyam pendidikan dengan baik, dan lainnya.
  3. Eufenika merupakan usaha untuk memperbaiki keturunan dengan cara menyembuhkan gejala penyakit menurun.

Penentuan Jenis Kelamin pada Manusia

Jenis kelamin merupakan bagian terpenting dalam sistem reproduksi manusia. Perbedaan kelamin akan berpengaruh pada jenis organ reproduksinya. Jenis kelamin itu ditentukan oleh sepasang kromosom kelamin, yaitu X dan Y. Jika kromosom kelaminnya XX, maka jenis kelaminnya wanita. Jika kromosom kelaminnya XY, maka jenis kelaminnya pria. XX atau XY terbentuk saat proses pembuahan. Untuk memperjelas pemahaman Quipperian tentang penentuan jenis kelamin, perhatikan tabel berikut.

IndukXY
XXX (Wanita)XY (Pria)

Tabel di atas menunjukkan bahwa peluang untuk mendapatkan anak perempuan maupun laki-laki adalah sama, yaitu 50%. Lantas, bagaimana cara untuk menentukan peluang mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu? Gunakan Teori Binomium berikut.

Hereditas Teori Binomium - Capture5

Hereditas Teori Binomium - Capture6

Sistem Golongan Darah

Sistem golongan darah dibedakan menjadi tiga, yaitu golongan darah ABO, darah MN, dan sistem rhesus. Ingin tahu penjelasan selengkapnya?

1. Sistem Golongan Darah ABO

Golongan darah ABO pertama kali diteliti oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901. Golongan darah ini didasarkan pada kandungan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi). Aglutinogen merupakan jenis glikopreotein yang ada di permukaan sel darah merah, sedangkan aglutinin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B di dalam plasma darah. Ada empat macam golongan darah ABO, yaitu sebagai berikut.

  1. Golongan darah A, yaitu golongan darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin β.
  2. Golongan darah B, yaitu golongan darah yang memiliki aglutinogen B dan aglutinin α.
  3. Golongan darah AB, yaitu golongan darah yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak memiliki aglutinin α dan β.
  4. Golongan darah O, yaitu golongan darah yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β.

Golongan darah ABO merupakan golongan darah yang sudah umum kamu kenal. Ternyata, golongan darah ini juga bersifat menurun, lho. Kok bisa? Golongan darah ABO, dikendalikan oleh alel ganda IA, IB, dan IO. Maksud alel ganda di sini adalah, keberadaan golongan darah ABO disusun oleh dua alel sekaligus, misalnya seperti berikut.

  1. Genotipe dari golongan darah A = IAIAuntuk homozigot dan IAIOuntuk heterozigot.
  2. Genotipe dari golongan darah B = IBIBuntuk homozigot dan IBIOuntuk heterozigot.
  3. Genotipe dari golongan darah AB = IAIB.
  4. Genotipe dari golongan darah O = IOIO.

Nah, Quipperian bisa melihat kan, bahwa penentuan golongan darah, tidak hanya ditentukan oleh satu alel saja, tetapi ada dua alel yang saling berkaitan.

2. Sistem Rhesus

Sistem rhesus merupakan pengelompokan golongan darah yang didasarkan pada ada tidaknya antigen di permukaan membran plasma. Ada dua jenis rhesus yang dalam sistem ini, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh). Keberadaan rhesus dikendalikan oleh gen Rh dan rh. Jika di dalam darah seseorang mengandung rhesus positif, maka genotipenya RhRh atau Rhrh. Jika mengandung rhesus negatif, genotipenya rhrh.

3. Golongan darah Sistem MN

Golongan darah sistem MN didasarkan pada ada tidaknya glikoforin A, yaitu glikoprotein yang terdapat dalam membran sel darah merah. Terdapat dua jenis glikoforin, yaitu glikoforin-N dan glikoforin-M. Jika disuntikkan ke dalam golongan darah lainnya, antegin ini tidak akan membentuk antibodi. Reaksi baru akan muncul saat antigen disuntikkan ke dalam tubuh kelinci karena tubuh kelinci akan membentuk anti-M dan anti-N. Golongan darah MN ini, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

  1. Golongan darah M, yaitu golongan darah yang akan membentuk penggumpalan jika disuntik serum anti-M.
  2. Golongan darah N, yaitu golongan darah yang akan membentuk penggumpalan jika disuntik serum anti-N.
  3. Golongan darah MN, yaitu golongan darah yang akan membentuk penggumpalan jika disuntik serum anti-M dan anti-N.
Sumber : Quipper

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VAKSIN

  Definisi dan Ringkasan Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksi...