Minggu, 25 Oktober 2020

Peranan Protista

 

Peranan Protista dalam Kehidupan

Bagaimanakah peranan protista dalam kehidupan? Apakah protista itu menguntungkan? Atau justru malah merugikan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan mengenai peranan protista berikut ini.

Peranan protista dalam kehidupan ada yang menguntungkan dan juga ada yang merugikan.

Peranan Protista yang Menguntungkan

Protista yang menguntungkan antara lain sebagai berikut.

  • Euglena viridis adalah protista yang berperan sebagai indikator polusi air/sungai.
  • Fosil Foraminifera (Globigerina) digunakan untuk penanda (marker) umur batuan sedimen dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi
  • Radiolaria (Collosphaera dan Acanthometron), endapan cangkang (lumpur Radiolaria) digunakan sebagai bahan penggosok dan sebagai indikator sumber minyak bumi
  • Ulva digunakan sebagai sayuran
  • Caulerpa racemosa digunakan sebagai sayuran dan lalapan
  • Chlorella digunakan sebagai PST (protein sel tunggal) yang diproduksi menjadi makanan suplemen dan kosmetik
  • Laminaria digitalis sebagai penghasil iodin untuk obat penyakit gondok
  • Gelidium robustum dan Eucheuma spinosum digunakan sebagai bahan agar-agar
  • Palmaria palmata (dulse), Porphyra, Chondrus crispus, dan Mastocarpus stellatus diolah menjadi sop, salad, pizza, dan nori
  • Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus digunakan untuk membuat salep dan es krim
  • Navicula digunakan untuk bahan isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat dinamit, dan digunakan untuk campuran semen.

Peranan Protista yang Merugikan

Selain dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, Protista juga dapat merugikan. Protista dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Pada Manusia

  • Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria
  • Trypanosoma cruzi menyebabkan penyakit chagas yang menyerang hati, kelenjar limfa, dan sumsum tulang
  • Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur di daerah Afrika Tengah dan ditularkan oleh lalat tse-tse jenis Glossina palpalis
  • Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi, dan gusi
  • Balantidium coli menyebabkan disentri balantidium yang menyerang selaput lendir pada usus besar
  • Trichomonas vaginalis menyebabkan keputihan pada wanita

Pada Hewan

  • Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada hewan ternak seperti kuda dan sapi. Penyakit tersebut ditularkan oleh lalat kandang (Stomoxys calcitrans).
  • Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing
  • Trypanosoma vivax menyebabkan penyakit pada domba
  • Saprolegnia sp. hidup sebagai parasit pada ikan dan dapat menyebabkan kematian pada ikan air tawar

Pada Tumbuhan

  • Phytophthora faberi hidup parasit pada tanaman karet
  • Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang
  • Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau
  • Pythium menyerang pangkal batang kecambah



Sabtu, 17 Oktober 2020

C. Proses dan Alat Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

 Secara umum, bahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan setelah dipanen akan mudah mengalami kerusakan sehingga terjadi penurunan mutu. Untuk menjaga kualitas bahan pangan dan produknya, maka bahan pangan tersebut perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan. Ada beberapa metode peng- awetan pangan yaitu dengan cara menonaktifkan, menghambat dan mencegah faktor-faktor penyebab kerusakan pangan. 

Setiap metode pengawetan pangan hanya akan berhasil jika mekanisme peng- awetannya tepat dan sesuai. Bahan pangan hasil pertanian masing-masing        mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda yang penting untuk diketahui untuk digunakan sebagai dasar saat proses penanganan dan pengolahan.

Dengan mengetahui sifat setiap bahan pangan, diharapkan proses penanganan dan pengolahan akan tepat dan sesuai. Beberapa metode untuk pengawetan bahan pangan adalah sebagai berikut.

1. Pengawetan dengan Suhu Rendah Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer (pembeku).  Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Umumnya yang dimaksud dengan suhu rendah ini berkisar antara -2 oC sampai 8 oC. 

 Cara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendi- nginan (cooling) dan pembekuan (freezing). Pendinginan yang biasa dilakukan sehari-hari dalam lemari es pada umumnya mencapai suhu 5 sampai 8 oC atau -2 sampai 8 oC. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.  Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24 oC. Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -40 oC.

Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan ter- tentu. Suhu di mana produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika penyimpanan  dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami kerusakan fisik yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan.
 
2. Pengawetan dengan Suhu Tinggi Pengawetan dengan suhu panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan dengan istilah memasak. Saat kamu memasak, misalnya merebus atau menggoreng suatu bahan makanan, sebenarnya kamu sedang melakukan proses pengawetan dengan suhu panas. Tetapi seringkali kita tidak mengetahui batasan pemanasan yang dilakukan terhadap makanan. Jika   pemanasannya tidak tepat, maka akan banyak nilai gizi yang hilang dari makanan yang dimasak tersebut. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak.

 Dua faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan panas, yaitu sebagai berikut. 
1) Jumlah panas yang diberikan harus cukup untuk mematikan mikroba pembusuk dan mikroba pathogen. 
2) Jumlah panas yang digunakan tidak boleh menyebabkan penurunan gizi dan cita rasa makanan.

 Jumlah panas yang diberikan dalam proses pengolahan pangan tidak boleh lebih dari jumlah minimal panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba yang dimaksud.  Dalam proses pemanasan, ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu jika suhu yang digunakan rendah, maka waktu pemanasan harus lebih lama. Jika suhu tinggi, waktu pemanasan singkat. Sebagai contoh            misalnya jumlah panas yang diterima bahan jika kita memanaskan selama 10 jam di dalam air mendidih (100 oC) kira-kira sama dengan memanaskan bahan tersebut selama 20 menit pada suhu  121 oC.

 Berdasarkan penggunaan suhu, waktu dan tujuan pemanasan, proses pemanasan dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu proses pasteurisasi dan sterilisasi.

a. Sterilisasi Istilah sterilisasi berarti membebaskan bahan dari semua mikroba.  Karena beberapa spora bakteri relatif lebih tahan terhadap panas.  Maka sterilisasi biasanya dilakukan pada suhu yang tinggi misalnya 121 oC (250 oF) selama 15 menit.  Pada makanan dikenal istilah sterilisasi komersial. 
 Sterilisasi komersial adalah sterilisasi yang biasanya dilakukan terhadap sebagian besar pangan di dalam kaleng atau botol.  Makanan yang steril secara komersial berarti semua mikroba penyebab penyakit dan pembentuk racun (toksin) dalam makanan tersebut telah dimatikan, demikian juga semua mikroba pembusuk.  Dengan demikian, produk pangan yang telah mengalami sterilisasi akan mempunyai daya awet yang tinggi; beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Senin, 12 Oktober 2020

Hereditas

 

Pengertian Hereditas

Hereditas adalah istilah yang menunjukkan pewarisan sifat biologis dari induk ke keturunannya melalui DNA. Penelitian tentang hereditas sudah dimulai sejak zaman Yunani Kuno, misalnya saja Hipokrates menyatakan bahwa benih diwariskan saat terjadi pembuahan, Theophrastus menyatakan bahwa bunga jantan menyebabkan bunga betina matang, dan masih banyak lainnya. Pada prinsipnya, penelitian hereditas pada manusia berbeda dengan hewan atau tumbuhan.

  1. Jarang ada manusia yang bersedia dijadikan objek penelitian.
  2. Umur manusia cukup panjang.
  3. Keturunan yang dihasilkan manusia tidak banyak.
  4. Lingkungan manusia memiliki banyak variabel yang sulit dikontrol.
  5. Pertumbuhan karakter pada manusia sulit diamati.

Materi Genetik atau Faktor Hereditas

Materi genetik atau faktor hereditas adalah informasi yang dimiliki setiap sel makhluk hidup yang dapat diwariskan kepada keturunannya. Materi genetik terdiri atas kromosom, gen, DNA, dan RNA. Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini,

1. Kromosom

Kromosom ialah benda-benda halus seperti benang yang mudah menyerap warna dan berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Di dalam sel yang diploid, kromosom tampak berpasang-pasangan. Sepasang kromosom disebut kromosom homolog, yaitu kromosom yang memiliki bentuk, ukuran, dan urutan gen yang sama. Sementara kromosom yang bukan pasangannya disebut kromosom nonhomolog.

Setiap kromosom memiliki bagian-bagian seperti sentromer, lengan kromosom, matriks, kromonema, kromomer, telomer, dan satelit. Berdasarkan letak sentromernya, ada empat tipe kromosom, yaitu:

  • tipe metasentrik 
  • tipe submetasentrik 
  • tipe akrosentrik
  • tipe telosentrik

Berikut ini adalah gambar kromosom dan bagian-bagiannya.

Hereditas Kromosom - Capture1

pada manusia, jumlah kromosom pada sel diploid adalah 46 buah atau 23 pasang. Kromosom tersebut terdiri atas 44 buah atau 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan sepasang kromosom kelamin (gonosom), yaitu XX pada wanita dan XY pada pria. 

Pada sel haploid seperti sel telur atau sel sperma, kromosom berjumlah 23 buah yang terdiri atas 22 buah autosom dan sebuah gonosom. Sel telur memiliki 22 buah autosom dan 1 X, sedangkan sperma memiliki 22 buah autosom dan  1 X atau 1 Y.

2. Gen dan Alel

Gen adalah unit terkecil penyusun materi genetik yang berfungsi mengendalikan sifat hereditas makhluk hidup. Gen dapat diwariskan dari generasi ke generasi dan tersusun dari DNA yang terpintal oleh protein histon. Letak gen ada di dalam lokus-lokus pada kromosom yang tersusun teratur dalam satu deret secara linear dan lurus beraturan.

Gen terdiri atas tiga komponen, yaitu rekon, muton, dan siston. Apa saja itu?

  • Rekon adalah komponen yang lebih kecil dari gen dan terdiri atas satu atau dua pasang nukleotida saja. 
  • Mukon  adalah komponen yang terdiri atas lebih dari dua pasang atau beberapa pasang nukleotida. 
  • Siston adalah komponen yang terdiri atas ratusan nukleotida. Berdasarkan sifatnya, gen dapat bersifat dominan, setengah dominan, atau resesif.Nah, gen ini punya pasangan yang disebut alel. Letaknya ada pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolognya dan memiliki tugas sama atau berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Susunan gen dan alel pada kromosom homolog akan membentuk genotipe suatu individu. 
  • Ada tiga kemungkinan genotipe yang dapat dimiliki oleh suatu individu, yaitu genotipe homozigot dominan, heterozigot, dan homozigot resesif. Alel dibedakan menjadi dua macam, yaitu alel tunggal dan alel ganda. Apa bedanya?

    • Alel tunggal adalah gen yang hanya memiliki satu gen sealel, sehingga hanya muncul satu sifat. Contohnya gen K untuk rambut keriting dan gen k untuk rambut lurus. 
    • Alel ganda adalah gen yang memiliki lebih dari dua pasangan gen yang sealel dan menempati seri lokus yang sama, sehingga muncul beberapa sifat. Contohnya adalah alel pada golongan darah sistem ABO dan warna bulu kelinci.

    3. DNA

    Selanjutnya ada yang disebut DNA, Quipperian. DNA atau deoxyribonucleic acid adalah suatu asam nukleat yang merupakan penyusun gen di dalam inti sel. DNA menyimpan segala informasi biologis dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. DNA terdiri atas dua rantai polinukleotida yang tersusun dalam heliks ganda. 

    Setiap nukleotida terdiri atas tiga komponen, yaitu fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Ada dua macam basa nitrogen penyusun DNA, yaitu basa purin yang terdiri atas basa adenin (A) dan guanin (G) serta basa pirimidin yang terdiri atas basa timin (T) dan sitosin (S). 

  • Nah, dua rantai DNA ini saling berikatan pada bagian basa nitrogen yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Basa nitrogen A berikatan dengan T, sedangkan G berikatan dengan S. Antara A dan T dihubungkan oleh 2 ikatan hidrogen, sedangkan antara G dan S dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen.

    4. RNA

    Next, ada yang namanya RNA atau ribonucleic acid. Adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin. Rantai pada RNA juga pendek-pendek, karena dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA. RNA banyak ditemukan di sitoplasma atau ribosom. 

    Berbeda dengan DNA, keberadaan RNA di dalam sel tidak tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk kembali.

    RNA tersusun dari banyak ribonukleotida, di mana setiap ribonukleotida terdiri atas 3 komponen, yaitu fosfat, gula ribosa, dan basa nitrogen. Basa nitrogen RNA terdiri atas basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G) serta basa pirimidin, yaitu urasil (U) dan sitosin (S). Keempat basa nitrogen tersebut akan membentuk pasangan A – U dan G – S. Adenin dan urasil  dihubungkan oleh 2 ikatan hidrogen, sedangkan guanin dan sitosin dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen.

    RNA dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu RNA genetik dan RNA nongenetik. RNA genetik adalah RNA yang berperan dalam pewarisan sifat. RNA ini hanya terdapat pada virus RNA. RNA nongenetik adalah RNA yang berperan dalam sintesis protein. 

    Nah, RNA terbagi menjadi tiga macam, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. Apa saja bedanya?

  1. mRNA adalah RNA rantai tunggal dan panjang yang dibentuk oleh DNA melalui proses transkripsi di dalam inti sel. Basa-basa nitrogen di sepanjang rantai mRNA merupakan kode genetik yang disebut kodon. mRNA berfungsi sebagai pembawa kode genetik (kodon) dari inti sel ke sitoplasma.
  2. tRNA adalah RNA rantai tunggal dan pendek yang dibentuk oleh DNA di dalam inti sel dan diangkut ke sitoplasma. tRNA berfungsi sebagai penerjemah kodon. Caranya adalah dengan membawa asam-asam amino dari sitoplasma ke ribosom dan melekatkan asam-asam amino tersebut sesuai urutan kodon pada mRNA. tRNA memiliki dua ujung perlekatan yang penting, yaitu ujung untuk perlekatan kodon pada mRNA atau disebut antikodon dan ujung untuk perlekatan asam amino.
  3. rRNA adalah RNA yang terdapat di dalam ribosom, namun dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. rRNA berfungsi sebagai mesin perakit polipeptida pada sintesis protein yang bergerak ke satu arah di sepanjang rantai mRNA.

5. Sintesis Protein

Terakhir, ada yang disebut dengan sintesis protein. Sintesis protein ialah proses pembentukan protein yang dikode oleh DNA dan dilaksanakan oleh RNA. Proses tersebut sebagian berlangsung di dua tempat, tahap pertama berlangsung di dalam inti sel dan tahap selanjutnya berlangsung di ribosom. Proses sintesis protein terdiri atas dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi.

  1. Transkripsi adalah proses pencetakan RNA yang terdiri atas mRNA, tRNA, dan rRNA oleh DNA yang berlangsung di dalam inti sel. Dari ketiga macam RNA tersebut, yang berperan dalam menentukan urutan asam amino penyusun protein adalah mRNA.
    Transkripsi terdiri atas 3 tahap, yaitu inisiasi (permulaan) transkripsi, elongasi (pemanjangan) rantai RNA, dan terminasi (pengakhiran) transkripsi. Setelah tahap terminasi, mRNA akan menuju ke ribosom untuk masuk ke dalam tahap translasi.
  2. Translasi adalah proses sintesis polipeptida sesuai dengan kode genetik pada mRNA (kodon) oleh tRNA dan ribosom. tRNA akan membawa asam amino sesuai dengan kodon dan melekatkan asam amino tersebut pada mRNA.
    Translasi juga terdiri atas 3 tahap, yaitu inisiasi (permulaan) translasi, elongasi (pemanjangan) translasi, dan terminasi (pengakhiran) translasi. Setelah tahap terminasi translasi berakhir, terbentuklah polipeptida.

Pembelahan Sel

Setelah membahas panjang lebar tentang faktor hereditas, sekarang yuk Quipper Blog mau ajak kamu membahas tentang pembelahan sel. Pembelahan sel ialah proses perbanyakan sel untuk tujuan regenerasi sel yang rusak, pertumbuhan organisme, maupun reproduksi. 

Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan langsung (amitosis) dan pembelahan tidak langsung. Pembelahan tidak langsung terdiri atas pembelahan mitosis dan meiosis. Seperti apa perbedaannya?

1. Pembelahan Amitosis

Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melalui tahapan yang rumit. Pembelahan ini terjadi pada organisme uniseluler untuk tujuan reproduksi aseksual. Contohnya pada bakteri, Protozoa, serta alga dan jamur uniseluler.

2. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel tubuh dan sel gamet organisme multiseluler. Pembelahan ini bertujuan untuk menambah jumlah sel. 

Pada pembelahan mitosis, 1 induk sel akan menghasilkan 2 sel anakan yang identik dengan induknya. Pembelahan mitosis terdiri dari dua tahap, yaitu interfase dan mitosis.

  1. Interfase merupakan fase persiapan untuk membelah. Interfase terdiri atas tiga subfase, yaitu G1, S, dan G2.
  2. Mitosis merupakan fase pembelahan sel yang terdiri atas lima tahap, yaitu 

profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase. Tahap profase 

hingga anafase disebut fase kariokinesis atau pembagian inti sel. Sementara tahap telofase disebut fase sitokinesis atau pembagian sitoplasma.

3. Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak, dengan jumlah kromosom pada setiap sel anak hanya setengah dari sel induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet. 

Tujuan dari pembelahan ini adalah untuk mengurangi jumlah kromosom, sehingga jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom sel induknya, Quipperian. Pembelahan meiosis terdiri atas meiosis I dan meiosis II. Sama halnya dengan mitosis, sebelum terjadi pembelahan meiosis juga didahului oleh tahap interfase.

Gametogenesis pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Pembelahan mitosis dan meiosis terjadi pada proses gametogenesis pada manusia, hewan,  dan tumbuhan.

1. Gametogenesis pada Manusia dan Hewan

Gametogenesis pada manusia dan hewan meliputi spermatogenesis dan oogenesis. Berikut definisinya.

a. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis. Tahapan pada proses tersebut adalah sebagai berikut:

Hereditas Proses Spermatogenesis -Capture2

b. Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang sebagian terjadi di dalam ovarium dan oviduk. Tahapan pada proses tersebut adalah sebagai berikut:

Hereditas Oogenesis adalah Capture3

2. Gametogenesis pada Tumbuhan

Gametogenesis pada tumbuhan meliputi mikrosporogenesis dan makrosporogenesis. Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora atau serbuk sari yang berlangsung di dalam kepala sari (antera). Sedangkan makrosporogenesis adalah proses pembentukan makrospora atau bakal biji yang berlangsung di dalam bakal buah (ovarium).

Variasi Sifat Manusia dan Peta Silsilah Keluarga

Sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda satu dengan lainnya, baik sifat fisik, sifat fisiologis, maupun sifat sosial. Mengapa sifat itu bisa spesifik untuk setiap manusia? Hal itu karena sifat pada manusia sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang diturunkan oleh orang tua dan faktor lingkungan. Ingin tahu sifat apa saja yang dikendalikan oleh gen dominan maupun resesif pada manusia?

No.Sifat yang dikendalikan oleh gen dominanSifat yang dikendalikan oleh gen resesif
1.Rambut hitamRambut pirang
2.Mata sipitMata lebar
3.Rambut keritingRambut lurus
4.Lidah dapat menggulungLidah tidak dapat menggulung
5.Bibir tebalBibir tipis
6.Tangan kidalTangan tidak kidal
7.Bulu mata panjangBulu mata pendek

Oleh karena penelitian hereditas pada manusia sulit dilakukan, maka dibentuklah peta silsilah (pedigree) untuk mengetahui karakter tertentu di dalam silsilah keluarga. Ingin tahu apa saja sih manfaat dibentuknya pedigree?

  1. Mutu genetik keluarga bisa diperbaiki.
  2. Untuk menghindari munculnya kelainan genetik yang mungkin dibawa anggota keluarga.
  3. Mempertahankan sifat unggul dalam keluarga.

Salah satu pedigree yang berhasil dibuat, yaitu berasal dari Kerajaan Inggris. Pedigree tersebut bertujuan untuk mengetahui silsilah penyakit hemofilia di keluarga kerajaan. Adapun contoh pedigree-nya, yaitu sebagai berikut.


GEN, ALEL DAN PEWARISAN SIFAT

 

Perbedaan Gen dan Alel

Kupas tuntas tentang genetik diawali dari perbedaan gen dan alel. Semua ciri unik dan spesifik yang dimiliki oleh manusia merupakan peran dari materi genetik yang dibawa dalam setiap inti sel tubuh masing-masing. Materi ini diturunkan dari generasi ke generasi melalui proses pembelahan sel. Setiap inti sel mengandung kromosom yang membawa kode genetik yang unik berupa gen.

Gen merupakan unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas suatu organisme. Gen terdiri atas DNA yang terpintal oleh protein histon, terletak dalam lokus-lokus pada kromosom, serta tersusun dalam satu deret secara linear dan beraturan.

Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel, terdapat ribuan gen. Pada sel tubuh manusia yang mengandung 46 kromosom, diperkirakan terdapat 26.000–40.000 gen. Setiap satu gen mengendalikan satu sifat tertentu sehingga satu individu memiliki ribuan sifat.

Sementara itu, alel adalah pasangan gen yang terletak dalam lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog. Alel ini memiliki tugas yang sama atau berlawanan untuk suatu sifat tertentu.

Warisan Sifat dari Ibu

Mungkin sangat mudah bagi kita mengenali bahwa penampilan maupun sifat kita merupakan gabungan dari kedua orangtua. Akan tetapi, bisakah kita menentukan apa saja yang diwariskan ibu kepada kita dan apa saja yang datangnya dari ayah?

Misalnya saja sifat kebotakan atau rambut tipis. Jika kromosom ibu membawa genetik botak (misal XBXb) sementara ayah tidak membawa genetik botak (XbY) maka jika ibu melahirkan seorang anak laki-laki dengan kromosom XBY – yang tentu saja kromosom XB diperoleh dari ibu – maka dapat dipastikan bahwa anak laki-laki tersebut mewarisi kebotakan dari ibu.

Hal tersebut tidak berlaku bagi anak perempuan karena untuk mewarisi sifat botak, seorang perempuan harus memiliki dua kromosom pembawa gen botak. Hal tersebut tidak mungkin terjadi karena sang ayah tidak membawa gen botak. Inilah yang menjelaskan mengapa kebotakan lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

Akan tetapi, kondisi kebotakan juga bisa dipengaruhi oleh usia, tingkat stres, dan diet – jadi ibu tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Penelitian juga menemukan bahwa bentuk ujung hidung kamu, area di atas dan di bawah bibir, tulang pipi, dan sudut bagian dalam mata sangat dipengaruhi oleh genetika.

Warisan Sifat dari Ayah

Terdapat penelitian yang menarik mengenai sifat yang diwariskan oleh ayah. Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa semakin seorang anak menyerupai ayahnya, semakin sehat juga anak tersebut. Mengapa?

Para ilmuwan percaya bahwa kemiripan ayah-anak menyebabkan ayah menghabiskan lebih banyak waktu untuk terlibat dalam pengasuhan yang positif dan pada akhirnya memberi kontribusi pada anak-anak yang lebih sehat.

Dari pembelahan sel embrio, bisa saja kita mengklaim bahwa kita memperoleh sebagian kromosom dari ibu sementara sebagian lagi dari ayah. Akan tetapi pada tikus, meski setiap induk memberikan kontribusi jumlah kromosom yang sama, faktanya sifat bawaan dari ayah 60% lebih aktif secara genetik dibandingkan sifat dari ibu.

Fenomena ini dikenal sebagai ketidakseimbangan alelik. Penelitian yang sama juga mencatat bahwa otak tikus-tikus ini lebih mirip dengan ayah mereka daripada ibu mereka. Namun pada manusia, justru sebaliknya. Otak kita lebih mirip dengan ibu kita, yang terutama berlaku untuk anak perempuan.

Menariknya, wilayah otak yang sama sebenarnya terkait dengan kondisi depresi, yang menunjukkan bahwa gangguan mood dapat menurun dari ibu ke anak. Para ahli biologi dulu percaya bahwa semua DNA berasal dari nukleus.

Tetapi, kita sekarang tahu bahwa mitokondria (sebagai pusat kekuatan sel) juga memiliki DNA pembawa gen. Terlebih, DNA yang kita punya secara khusus pasti diwariskan oleh sel ibu karena DNA mitokondria ayah terdegradasi dalam proses pembuahan. Hal inilah yang membuat ikatan emosi antara ibu dan anak sangat kuat.

Atlet, Musisi, hingga Profesor: Latihan atau Bakat?

Untuk bisa menjadi atlet, musisi, atau profesor terbaik, kita harus berlatih tanpa henti. Tetapi sampai sejauh mana bakat ikut berperan? Apakah sebagian dari kita memang terlahir dengan kemampuan yang lebih baik dibanding orang lain?

Demi mempelajari pertanyaan ini di bidang olahraga, para ilmuwan telah mencoba memposisikan individu yang tidak terlatih ke dalam bentuk latihan yang sama – untuk melihat apakah jumlah pelatihan yang sama akan memberikan hasil yang bervariasi.

Ternyata tidak begitu mengejutkan. Individu yang berbeda membentuk perkembangan yang juga berbeda – beberapa diantaranya meningkat pesat sementara yang lain tampak stagnan.

Hal yang menarik, individu yang memiliki hubungan darah menunjukkan perkembangan yang mirip! Hasil ini menunjukkan bahwa genetika turut memainkan peran dalam potensi atletik mereka.

Jika orantua atau saudara kamu berprestasi di bidang olahraga, bisa jadi Anda juga memiliki bakat yang sama. Berdasarkan analisis, ditetapkan bahwa 50% peningkatan atletik terkait dengan genetika. Dengan kata lain, para atlet hebat terlahir dengan gen-gen hebat.

Di sisi lain, jika gen kamu dianggap kurang mendukung kemampuan atletik kamu, bisa jadi ia berpotensi besar di bidang yang lain. Meski demikian, para ilmuwan memperhatikan sesuatu yang lain – dengan gen yang mendukung, tanpa latihan tetap tidak akan membuat kamu menjadi atlet yang hebat! Bagaimanapun juga, bakat tetap harus dilatih dan diasah. 

VAKSIN

  Definisi dan Ringkasan Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksi...