Rabu, 13 Januari 2021

Animalia

 ANIMALIA

CIRI 


- Eukariotik
- Multiseluler
- Tidak memiliki dinding sel
- Tidak memiliki klorofil
- Heterotrof

- Simetri tubuh:
a. radial simetris (bagian tubuh yang tersusun melingkar/simetri banyak), ex: porifera dan  coelenterata
b. simetri bilateral (bagian tubuh yang tersusun bersebelahan/simetri tunggal), ex: platyhelminthes, Nemathelminthes, Annellida, Mollusca, Arhtropoda, Echinodermata dan chordata


gambar simetri tubuh hewan
Sumber: https://www.sridianti.com/perbedaan-simetri-radial-dan-simetri-bilateral.html



- lapisan tubuh:
a. diploblastik
memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ex: Porifera, Coelenterata.
b. triploblastik
memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam)
hewan triploblastik dibagi tiga kelompok berdasarkan rongga tubuh:
1) triploblastik aselomata: tidak memiliki rongga tubuh, ex: Platyhelminthes
2) triploblastik pseudoselomata: memiliki rongga tubuh semu, ex: Nemathelminthes
3) triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh sejati, ex: Annellida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata


gambar lapisan dan rongga tubuh hewan
Sumber: https://slideplayer.info/slide/2807630/



FILLUM DALAM KINGDOM ANIMALIA
 

1. Porifera (hewan berpori)
 
Ciri-ciri :
  • Bersel banyak dengan 2 lapis (diploblastik) tetapi belum membentuk jaringan
  • Melekat di substrat
  • Tipe saluran airnya Ascon, sycon atau leucon
  • Simetri tubuh radial
  • Tubuh mempunyai banyak lubang / pori yang disebut ostium
  • Pencernaan intraseluler 
· Memiliki kerangka dalam berupa spikula:
Ø dari kapur à kelas Calcarea
Ø dari silica à kelas Hexactinellida
Ø dari spongi à kelas Demospongia

gambar reproduksi Porifera
Sumber: https://docplayer.info/71795085-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang.html




gambar Struktur tubuh Porifera
Sumber: http://belajarterusbiologi.blogspot.com/


Struktur dinding tubuh yang membatasi rongga spons terdiri atas 3 lapisan:

a. Epidemis : tersusun oleh sel ephitel yang membentuk lubang (ostium) dan sel itu disebut porosit 
 
b. Lapisan Tengah (Mesoglea) terdiri atas sel-sel amoeboit dan rangka kapur (spikula) fungsinya untuk transportasi makanan dan zat sisa metabolism

c. Lapisan Dalam membatasi rongga dalam disebut koanosit/ sel leher untuk mencerna makanan
 

Klasifikasi Porifera:
1) Calcarea (spikula dari zat kapur )àSycon dan Clathrinka
2) Hexactinellida (spikula dari zat kersik )àPheronema sp, Euplectella sp
3) Demospongia (tidak punya spikula, kerangka dari serabut spongin)à Spongila, Euspongia, Kolidima, Hippospongia


2. Coelenterata (hawan berongga)
 
Ciri-ciri :
Mempunyai rongga gastrovaskuler yang berfungsi sbg saluran pencernaan,

Dinding tubuh tersusun oleh 3 lapisan:

a. Ektodermàbagian luar , selapis sel dan mengandung gelembung yang berisi cairan untuk membunuh mangsa (Knidoblas) dan dilengkapi sengat/ Nematokis
 
b. Mesogleaàbentuk seperti jala dan berisi syaraf

c. Endodermàmelapisi rongga gastrovasculer yang dapat menghasilkan enzim pencernaan

Coelenterata mempunyai 2 bentuk tubuh :
a. Polip : berbentuk seperti tabung misalnya: Bunga karang dan Hydra
b. Medusa berbentuk seperti payung pada tepinya terdapat tentakel dan hidupnya bebas melayang di air misalnya: ubur-ubur (Aurelia sp)

Klasifikasi Coelenterata:
Coelenterata di kelomokkan ke dalam 3 kelas:
1. Hydrozoa à bentuk tubuh selalu polip contoh : Hydra, Obelia
2. Scyphozoa à bentu tubuh selalu medusa contoh: Aurelia
3. Anthozoaà bentuk tubuh selalu polip contoh: Anemon laut.




gambar Daur hidup Ubur-ubur (Aurelia aurita)
Sumber: https://usmanbio.wordpress.com/


3. Platyhelminthes (cacing pipih)
 
Ciri-ciri Platyhelminthes
  • Bentuk tubuh pipih dorsoventral
  • Tidak memiliki system peredaran darah
  • Bernafas dengan seluruh permukaan tubuh
  • Alat ekskresinya berupa sel api
  • Tubuh simetri bilateral
  • Triploblastik aselomata
  • Hemaprodit (terdapat alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh) 

Klasifikasi Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas:

a. Turbelaria/ Cacing berambut getar ex: Dugesia trigrina (Planaria)

b. Trematoda/ Cacing isap ex: Fasciola hepatica (cacing hati) dan Chlonorchis sinensis
 
c. Cestoda/ Cacing pita ex: Taenia solium (cacing pita babi) dan Taenia saginata (cacing pita sapi)



 gambar Daur hidup cacing hati (Fasciolla hepatica)
Sumber: http://ternak-kambing-gibas.blogspot.com/


Siklus hidup cacing hati dimulai dengan bertelurnya cacing dewasa di dalam saluran empedu dan kantong empedu. Telur-telur tersebut kemudian masuk ke dalam usus, lalu keluar ke alam bebas bersama feses hewan ternak. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil akan menetas menjadi larva bersilia (mirasidium). Mirasidium akan mati jika tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea auricularis). Jika berhasil masuk ke dalam tubuh siput, larva ini akan berada dalam tubuh siput selama dua minggu. Selanjutnya larva berubah bentuk menjadi sporokista. Sporokista tidak bersilia. Sporokista kemudian menjadi larva kedua yang disebut redia. Proses ini berlangsung secara paedogenesis. Redia masuk ke dalam jaringan tubuh siput dan berkembang menjadi larva ketiga yang disebut serkaria. Serkaria berekor dan mampu berenang bebas. Serkaria menembus jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam air. Serkaria kemudian menempel pada tumbuhan air dan melepaskan ekornya kemudian berubah menjadi metaserkaria.
Metaserkaria membungkus diri membentuk kista yang dapat bertahan lama. Apabila tumbuhan air termakan ternak, kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke hati dan menuju saluran empedu. Kista akan tumbuh dewasa dalam waktu beberapa bulan. Setelah itu cacing dewasa akan bertelur dan siklus terulang kembali.




 gambar Daur hidup cacing pita (Taenia sp)
Sumber: http://mymistyland.blogspot.com/

Didalam tubuh manusia cacing pita berkembang biak secara seksual dengan membentuk telurProglotid akhir yang mengandung telur masak akan lepas dari rangkaian proglotid serta keluar dari usus inang bersama dengan feses.
Apabila proglotid akhir ini termakan oleh sapi/babi, telurnya akan menetas dan keluarlah larva yang disebut heksakan (onkosfer). Larva heksakan akan menembus dinding usus sapi menuju jaringan otot dan jaringan lainnya. Heksakan berkembang menjadi sistiserkus dalam jaringan ini. Apabila manusia memakan daging sapi/babi yang mengandung sistiserkus, sistiserkus akan berkembang menjadi cacing pita dewasa didalam usus halus. Selanjutnya daur hidup cacing terulang kembali.


4. Nemathelminthes (cacing gilig)
 
Ciri-ciri Nemathelminthes
  • Berbentuk gilik
  • Tidak bersegmen
  • Permukaan tubuhnya tertutup lapisan lilin
  • Simetri bilateral
  • Triploblastik pseudoselomata
  • Cara hidupnya bebas dan parasit
  • Reproduksi generative

Anggota Nemathelminthes:
    - Ascaris lumbricoides (cacing perut pada manusia) penyebab penyakit askariasis (cacingan).
      Hidup parasit dalam usus manusia. Cacing betina memiliki tubuh yang ujungnya lurus sedangkan cacing jantan ujung tubuhnya melengkung.
      Cacing ini hanya berkembang biak secara seksual. Telur yang sudah dibuahi keluar dari tubuh manusia bersama feses. Apabila telur tertelan bersama makanan, didalam usus halus telur ini menetas dan tumbuh menjadi larva kecil di usus. Setelah itu larva menembus dinding usus masuk kedalam peredaran darah menuju ke paru-paru selanjutnya ke trakea. Kemudian larva tertelan dan tumbuh dewasa dalam usus halus manusia.

        - Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
          Daur hidup cacing tambang berlangsung dalam usus halus manusia. Telur cacing keluar bersama feses manusia. Didaerah yang sesuai telur yang sudah dibuahi akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ini dapat menembus kulit manusia melalui telapak kaki yang tidak beralas. Bersama aliran darah, larva ini mencapai paru-paru. Setelah itu larva menuju tenggorokan kemudian tertelan dan menempel dengan kait-kaitnya pada dinding usus halus.

            - Oxyuris vermicularis (cacing kremi).

            Pada saat bertelur, cacing betina menuju anus untuk memperoleh oksigen. Oksigen diperlukan untuk pertumbuhan larva. Gerakan cacing mengakibatkan rasa gatal pada bagian anus. Apabila penderita menggaruk daerah anus kemudian makan tanpa mencuci tangan maka akan terjadi proses autoinfeksi (menginfeksi diri sendiri).

                - Wuchereria brancrofti (cacing filaria)
                  Hidup parasit dalam pembuluh getah bening vertebrata. Cacing ini masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex. Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah / elephantiasis. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembengkakan pada bagian tubuh penderita. Kondisi ini terjadi karena adanya cacing yang mati dan menyumbat pembuluh getah bening sehingga cairan tubuh terakumulasi dan menimbulkan pembengkakan.
                    - Trichinella spiralis (cacing otot). Penyebab penyakit trikhinosis (berupa kerusakan otot)
                      - Heterodera radicicola (penyebab bengkak akar)
                        Kesimpulan:
                        Cara mencegah infeksi cacing diantaranya:
                        Ø Mencuci tangan sebelum makan
                        Ø Menggunakan alas kaki
                        Ø Memasak daging sampai matang sempurna
                        Ø Membuang feses pada tempatnya



                        5. Annelida
                         
                        Ciri-ciri Annelida :
                        • Tubuh bulat bersegmen seperti gelang
                        • Triplobastik selomata
                        • Alat ekskresi berupa nefridia
                        • System syaraf tangga tali
                        • Susunan tubuh metameri 

                        Gambar struktur tubuh cacing tanah
                        sumber: http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/annelida.html

                        Klasifikasi Annelida :
                        • Polychaeta ( banyak rambut, kulit dilapisi kutikula, mata, tentakel) contoh :  Eunice viridis (cancing wawo), Lysidice oele (cacing palolo)
                        • Oligochaeta (sedikit rambut, tidak memiliki parapodia) Contoh: Lumbricus terrestris, Pheretima (Cacing tanah)
                        • Hirudinea (tidak punya rambut) Contoh:  Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa zeylanica (pacet)


                        6. Mollusca (hewan bertubuh lunak)
                         
                        Ciri Mollusca :
                        • Tubuh lunak tidak bersegmen
                        • Memiliki system pencernaan, peredaran darah, pernafasan, ekskresi, syaraf dan reproduksi
                        • Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat cangkok

                        Klasifikasi Mollusca:
                        a. Pelecypoda (berkaki pipih) disebut lamellabranchiata/ insang berlapis, bivalvia/cangkang sepasang
                        • Jantung ditembus saluran pencernaan
                        • Peredaran darah terbuka
                        • Cangkang kerang tersusun oleh 3 lapisan:
                        a. Periostrakumàluar, tipis, gelap, zat tanduk
                        b. Prismatikà tengah, prisma, Kristal CaCO3 (kalsium karbonat)
                        c. Nakreas à dalam, mutiara, lapisan CaCO3 halus

                        Contoh: kerang mutiara, Teredo navalis (merusak kapal nelayan)


                        b. Cephalopoda (berkaki di kepala)
                        • Umumnya tidak bercangkang (kecuali Nautilus )
                        • Memiliki tromatophora (zat pembawa warna )
                        • Matanya berkelopak mata
                        Contoh : Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita)

                        gambar Struktur tubuh Cephalopoda (Cumi-cumi)
                        sumber: https://sites.google.com/site/davidbirdscience/Home/courses/course-1/day-30-squid-dissections

                        c. Gastropoda (menggunakan perut sebagai kaki)
                        • Punya alat pencernaan
                        • Punya mata, tentakel dan lidah parut
                        • Insang sbg alat pernafasan di air dan pulmonum (didarat)
                        Contoh: Lymnea (siput), Achatina fulica (bekicot ), Vaginula (siput telanjang)

                        gambar Struktur tubuh siput
                        sumber: http://www.mikirbae.com/2016/02/struktur-dan-fungsi-tubuh-mollusca.html

                        7. Arthropoda (arthron=ruas/buku; podos=kaki)
                            Ciri umum:
                        • Kaki beruas-ruas
                        • Simetris bilateral
                        • Eksoskeleton dari kitin
                        • Miliki mata facet/ majemuk atau tunggal
                        • Peredaran darah terbuka
                        • Darahnya tidak berwarna merah karena mengandung haemosianin
                        • Syaraf tangga tali
                        Klasifikasi Arthropoda : Ada 10 ordo tetapi yang sering ditanyakan antara lain
                        1. Orthoptera (bersayap lurus)àkecoa, jangkrik, belalang
                        2. Hemiptera (sayap tak sama) à kutu busuk, walang sangit
                        3. Lepidoptera (bersayap sisik)àkupu-kupu
                        4. Diptera (bersayap dua pasang) ànyamuk dan lalat
                        5. Hymenoptera (bersayap selaput)àlebah dan tawon



                        8. ECHINODERMATA
                            Ciri-ciri :
                        • Hewan berkaki duri
                        • Hidup dilaut
                        • Larva simetris bilateral tetapi setelah dewasa simetris radial
                        • Bergerak dengan kaki amburakral
                        • Rangka terbuat dari zat kapur

                        Klasifikasi Echinodermata:
                        a) Asteroidea (bintang laut)
                        • Lengan 5 buah atau kelipatannya
                        • Terdapat anus, duri tumpul dan gigi catut
                               Cont: Asterias forberi (bintang laut merah), Linekia laevigata (bintang laut biru)


                        b) Echinoidea (bulu babi)
                        • Menyerupai landak
                        • Tidak berlengan
                        • Syaraf alat pencernaan dan alat gerak sudah ada
                              Cont : Eucidaris (landak laut), Stongyla centrotus (bulu babi)

                        c) Ophiurroidea (bintang ular laut)
                        • Lengan 5 buah atau kelipatannya tetapi lebih panjang
                        • Tidak memiliki anus, daya regenerasinya tinggi
                        • Kaki amburakral hanya terdapat pada bagian oral
                              Cont : Ophiolesis sp (bintang ular laut)


                        d) Crinoidea (Lilia laut)
                        • Lengan seperti daun jumlah 5 buah
                        • Disekitar mulut terdapat tentakel
                              Cont: Antedon (lilia laut rambut)


                        e) Holoturoidea (ketimun laut)
                        • Tidak berlengan
                        • Alat kelamin terpisah
                        • Bentuk seperti ketimun
                              Cont: teripang

                        gambar anggota Fillum Echinodermata
                        sumber: https://biologigonz.blogspot.com/2010/12/hewan-berkulit-duri-echinodermata_23.html


                        Daftar Pustaka

                        Windarsih dan Omegawati. 2017. Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
                        Pratiwi, DA, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga.
                        Irnaningtyas. 2016. Biologi. Jakarta: Erlangga.

                        VAKSIN

                          Definisi dan Ringkasan Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksi...