Sabtu, 07 Agustus 2021

VAKSIN

 

Definisi dan Ringkasan

Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksin, yang juga sering disebut imunisasi, mengambil keuntungan dari fungsi unik yang dimiliki tubuh dalam mempelajari dan melawan kuman-kuman penyebab penyakit. Vaksin membantu menciptakan kekebalan tubuh untuk melindungi Anda dari infeksi tanpa mengakibatkan efek samping yang membahayakan.

Bagaimana Vaksin Bekerja

Vaksin ditujukan untuk melindungi Anda dengan membangun sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan segala jenis penyakit, dari yang ringan hingga sangat serius. Vaksin tersebut mengandung antigen yang telah dinon-aktifkan sebelumnya sehingga tidak menimbulkan rasa sakit ketika dimasukkan ke dalam tubuh.

Karena antigen dikenali sebagai zat asing oleh tubuh, kehadirannya pada aliran darah akan memicu sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk melawannya. Disebut juga sebagai sel B, sel-sel khusus ini menetap di dalam tubuh untuk mengenali dan melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti tubuh. Ini artinya jika Anda melakukan kontak dengan mikroba tersebut di masa mendatang, tubuh Anda akan mampu menghilangkannya sebelum mikroba tersebut merusak kondisi kesehatan Anda. Intinya, vaksin memperkenalkan Anda kepada virus atau bakteri untuk melindungi Anda dari penyakit yang mereka timbulkan di masa mendatang.

Imunisasi untuk beberapa penyakit tertentu perlu diperkuat, sehingga pada beberapa kasus, vaksin yang sama diberikan lebih dari satu kali.

Keuntungan dari Vaksin

Vaksin membantu sistem kekebalan tubuh untuk dapat mempelajari cara melawan penyakit secara tepat guna dan permanen – sebuah kondisi yang disebut imunitas. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Selain merangsang imunitas, vaksin juga bermanfaat bagi mereka yang ada di sekitar Anda. Karena tubuh Anda telah dirancang untuk menghentikan penyakit, maka Anda juga mencegah keluarga, teman, tetangga, dan rekan Anda terkena penyakit yang sama. Inilah mengapa vaksin sangat penting dalam setiap kampanye kesehatan masyarakat.

Jenis-Jenis Vaksin

Secara umum, vaksin dikelompokkan ke dalam tujuh golongan berdasarkan bagaimana mereka dirancang untuk menciptakan mikroba lemah. Ketujuh golongan tersebut adalah:

  • Live attenuated Vaccine: mengandung kuman yang masih hidup namun sudah dilemahkan sebelumnya

  • Inactivated Vaccine: mengandung mikroba dari penyakit yang sudah dibunuh oleh radiasi, panas atau reaksi kimia

  • Vaksin sub-unit: tidak mengandung mikroba utuh, namun hanya beberapa bagian yang dipilih untuk merangsang sistem imun

  • Vaksin toksoid: dipersiapkan dengan menggunakan racun bakteri yang telah dilemahkan secara kimiawi

  • Vaksin terkonjugasi: antigen yang terhubung dengan molekul gula dan dibuat khusus untuk molekul bakteri yang dilapisi oleh polisakarida

  • Vaksin DNA: vaksin ini dibuat dari DNA mikroba

  • Vaksin rekombinan: sama seperti vaksin DNA, jenis vaksin ini menggunakan bakteri atau virus hidup untuk memperkenalkan DNA mikroba kepada tubuh

Beberapa vaksin dianjurkan untuk diberikan sesuai jadwal yang telah direkomendasikan, seperti imunisasi untuk penyakit-penyakit berikut ini:

  • Cacar Air
  • Difteri
  • Haemophilus
  • Influensa Tipe B
  • Hepatitis A
  • Hepatitis B
  • Human Papillomavirus (HPV, genital atau kelamin kutil)
  • Influensa
  • Campak
  • Penyakit meningokokus
  • Penyakit gondok
  • Pertusis
  • Penyakit Radang Paru
  • Polio
  • Rubella
  • Sinanaga
  • Tetanus

Siapa yang Membutuhkan Vaksin dan Kapan Mereka Membutuhkannya

Vaksin dibutuhkan mulai dari seseorang lahir hingga beranjak dewasa. Bahkan para manula berusia di atas 65 tahun juga masih dapat mendapat manfaat dari vaksin. Dokter kepercayaan Anda akan memberikan Anda nasihat serta menjadwalkan imunisasi bagi Anda. Temui penyedia layanan imunisasi yang mungkin pernah Anda lewatkan, dan imunisasi yang dianjurkan berdasarkan usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan Anda. Vaksin sengaja dirancang agar aman dan nyaman, meskipun diberikan pada bayi atau orang dewasa.

Meskipun vaksin aman untuk diberikan kapan saja tanpa konsultasi yang memadai, namun beberapa kondisi mungkin memerlukan saran dokter sebelum proses imunisasi dilakukan. Pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu jika Anda:

  • Kemungkinan tengah mengandung (hamil)
  • Tengah menyusui
  • Memiliki alergi yang parah
  • Memiliki riwayat penyakit kronis
  • Memiliki alergi terhadap vaksin tertentu
  • Memiliki masalah sistem kekebalan tubuh
  • Baru saja menerima transfusi
  • Memiliki riwayat serangan penyakit mendadak

Jika Anda merasa anak atau Anda sendiri melewatkan beberapa imunisasi, jangan khawatir karena vaksin dapat diberikan kapanpun. Beberapa negara bahkan memiliki ketentuan khusus mengenai imunisasi, jadi Anda sebaiknya mengeceknya ke departemen kesehatan negara Anda. Hal yang tak kalah penting adalah untuk mencatat riwayat imunisasi yang pernah Anda terima agar dokter Anda dapat menjadwalkan imunisasi yang tepat bagi Anda.

Efek Samping dari Vaksin

Pemberian vaksin seringkali menimbulkan efek samping namun biasanya minor dan akan menghilang dalam satu atau dua hari. Beberapa efek samping tersebut antara lain:

  • Rasa gatal dan tidak nyaman pada area bekas suntikan
  • Rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan pada area bekas suntikan
  • Demam ringan
  • Ruam ringan pada kulit
  • Pusing, rasa mual atau pingsan (biasanya pada remaja)
  • Sakit kepala

Anda harus waspada terhadap kondisi yang tidak biasanya terjadi seperti kelelahan berlebihan, demam tinggi dan perubahan perilaku. Jika terdapat reaksi alergi parah seperti kesulitan bernapas, nafas bersuara (wheezing), gatal-gatal dan jantung yang berdetak terlampau cepat, maka Anda sebaiknya segera menemui dokter Anda. Meskipun langka, efek samping serius tersebut di atas biasanya disertakan ke dalam kumpulan data yang bernama Vaccine Adverse Event Reporting System yang diperlihatkan kepada publik.

Fakta Mengenai Vaksin

Ada perdebatan yang merebak seputar vaksin. Beberapa pihak menyatakan bahwa vaksin menimbulkan efek samping yang berbahaya, termasuk menyebabkan autisme. Namun, patut dicatat bahwa selain anggapan-anggapan tersebut tidak didasari oleh fakta ilmiah, pemberian vaksin juga telah terbukti mampu melindungi orang-orang dari penyakit menular berbahaya. Vaksin telah melalui uji keselamatan yang ketat selama bertahun-tahun sebelum diizinkan oleh FDA (BPOM Amerika) untuk diedarkan ke masyarakat. Vaksin juga terus dipantau demi keamanan. Vaksin telah digunakan selama beberapa dekade dan terbukti telah menyelamatkan jutaan nyawa. Vaksin telah dianggap sebagai salah satu landasan bagi kesehatan masyarakat.

Jumat, 30 Juli 2021

COVID 19

 

Pengertian Virus Corona (COVID-19)

Penyakit Coronavirus

Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus.  

Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat.

Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Penyebab Virus Corona

Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona).

Virus lain yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam.

Namun, virus corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV.

Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan.

Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan, China menunjukkan bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.

Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya.

Gejala Virus Corona (COVID-19)

Demam Tinggi Adalah Gejala Virus Corona

Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah:

  • Demam tinggi disertai menggigil
  • Batuk kering
  • Pilek
  • Hidung berair dan bersin-bersin
  • Nyeri tenggorokan
  • Sesak napas

Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan menyebabkan gagal napas hingga kematian. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) gejala infeksi virus 2019-nCoV dapat muncul mulai dua hari hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.

Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Diagnosis Virus Corona

Infeksi coronavirus umumnya diketahui melalui gejala dan pemeriksaan fisik yang dikeluhkan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan pembekuan darah, fungsi ginjal dan hati serta pemeriksaan virologi. Selain itu, spesimen dari hidung dan faring (tenggorokan) pasien pun akan diambil dengan teknik swab. Demikian pula, sediaan dahak dan, bila diperlukan, cairan bronkus (saluran pernapasan yang lebih kecil).

Melalui pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah penyakit pasien disebabkan oleh virus atau sebab yang lain. Sementara itu, plasma darah pasien pun akan diperiksa untuk menemukan RNA virus corona.

Untuk pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen (x-ray) dada dan CT-scan dada. Sebagian besar pasien akan menunjukkan gambaran kekeruhan di kedua paru.

Komplikasi Virus Corona (COVID-19)

Pneumonia Adalah Komplikasi Virus Corona

Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala gangguan pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.

Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi sekunder akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera diatasi atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat.

Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Ilustrasi Pengobatan Virus Corona

Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang baru ini.

Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas.

Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir untuk Pencegahan Virus Corona

Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit pernapasan lain seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan penyakit coronavirus. Pemberian vaksin pneumonia maupun vaksin influenza tidak dapat memberikan proteksi terhadap penyebaran infeksi virus corona.

Cara terbaik untuk menghindari penyakit infeksi coronavirus adalah melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC menyarankan setiap orang melakukan tindakan seperti:

  • Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik
  • Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol
  • Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih kotor
  • Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
  • Tetaplah di rumah bila sedang sakit
  • Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk atau bersin
  • Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung
  • Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi coronavirus
  • Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.

Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, minum air putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga dapat membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari infeksi virus corona.

Sumber: KlikDokter

menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat.

Rabu, 14 April 2021

PENCEMARAN LINGKUNGAN

 

PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor akibat aktivitas yang melebihi batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja kendaraan bermotor atau alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran:

  • Degradable, polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan tumbuhan tumbuhan.
  • Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.

Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran sehingga alam tak mampu menetralisir.

Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan, di antaranya Penggunaan kantong plastik secara massif, Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai, Penggunaan AC berlebih, Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan, Pembakaran hutan, Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi, Pembuangan limbah pabrik atau kotoran sungai, Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih banyak, dan lain-lain. Berikut ini beberapa jenis pencemaran lingkungan berserta dampaknya.

 

PENCEMARAN LINGKUNGAN: PENCEMARAN UDARA

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, yang juga bisa membakar minyak bumi dan batu bara. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak sehat, bersifat racun, merupakan sistem pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran udara lainnya yaitu:

  • Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari batuan. Bila gas ini di atmosfer dapat meningkat, maka akan menyebabkan peningkatan suhu pada bumi.
  • Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil dari sistem pembakaran. Gas ini jika bereaksi dengan udara akan membentuk senyawa asam. Bila senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka akan terjadilah hujan asam.
  • Nitrogen oksigen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan untuk membangun protein. Jika gas bereaksi dengan udara maka akan membentuk sebuah senyawa asam.
  • Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, CFC juga digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer. Tindakan perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet akan berkurang.
  • Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain
  • Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain
  • Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca yang ekstrim Penipisan ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker kulit.

 

PENCEMARAN LINGKUNGAN: PENCEMARAN AIR

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut: Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di udara, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu:

  • Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co)
  • Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain - lain
  • Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam udara
  • Cairan Berminyak

Tampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan kadar oksigen dalam air hingga organisme organisme di perairan, Mengganggu pernapasan karena bau yang menyengat

 

PENCEMARAN LINGKUNGAN: PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini: Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. Sumber lainnya:

  • Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), dan lain - lain
  • Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun
  • Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL
  • Zat radioaktif

Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air

 

PENCEMARAN LINGKUNGAN: PENCEMARAN SUARA

Polusi suara yang disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio / tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Pernah ada kasus warga yang tidak terganggu dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa sawit. Setiap hari mereka tidak bisa tidur nyenyak, terutama anak-anak karena bising dari mesin itu. Menurut WHO, tingkat pencemaran berdasarkan kadar zat pencemar dan waktu () kontak. Sumber pencemaran suara antara lain:

  • Percakapan pelan (20-30 dB)
  • Radio (50 - 6- dB)
  • Mesin pemotong rumput (60-80 dB)
  • Lalu lintas (60-90 dB)
  • Truk (90-100 dB)
  • Kendaraan bermotor (105 dB)
  • Pesawat terbang (90 - 120 dB)
  • Musik / musik beat: 120 dB
  • Mesin jet: 140 dB
  • Roket (140 - 179 dB)

Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu:

  • Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
  • Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
  • Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besar sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

CONTOH KASUS PENCEMARAN LINGKUNGAN YANG PARAH

Kasus pencemaran merkuri yang paling besar terjadi Teluk Minamata, Jepang. Sebuah perusahaan yang memproduksi asam asetat mencampakkan limbang cairnya ke Teluk Minamata, salah satunya adalah konsentrasi tinggi metil merkuri. Tragedi yang dikenal dengan Penyakit Minamata (Penyakit Minamata) terjadi antara tahun 1932-1968. Teluk Minamata merupakan daerah yang kaya sumber daya ikan dan kerang. Selama bertahun-tahun, tidak ada yang menyadari bahwa ikan, kerang, dan sumber daya laut lainnya di teluk tersebut telah terkontaminasi merkuri.

Metil merkuri masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari udara maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-kerangan, krustacea dan ikan yang dikonsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata. Akibat adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi, konsentrasi merkuri dalam rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm.

Pada saat itu, setidaknya 50.000 orang yang terkena dampak dan lebih dari 2.000 kasus penyakit Minamata disertifikasi. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut diidentifikasi penyakit terserang syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa, bicara ngawur, dan bahkan banyak yang meninggal dunia.

Di Indonesia, kasus pencemaran merkuri yang cukup serius juga pernah terekspos di Teluk Buyat, Sulawesi Utara pada 2004. Perusahaan tambang emas PT Newmont Minahasa Raya yang beroperasi di wilayah Teluk Buyat diduga telah mencabut limbah tailing-nya ke dasar Teluk Minahasa sehingga menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat yang serius. Macam ikan mati mendadak dan menghilangnya beberapa jenis ikan.

Selain itu, ditemukan sejumlah ikan yang memiliki benjolan semacam tumor dan mengandung cairan kental berwarna hitam dan lendir berwarna kuning keemasan. Fenomena yang juga ditemukan pada sejumlah penduduk Buyat, di mana mereka memiliki benjol-benjol di leher, payudara, betis, pergelangan, pantat dan kepala. Hasil penelitian WALHI (2004) menemukan bahwa sejumlah konsentrasi logam berat (arsen, merkuri, antimon, mangan) dan senyawa sianida pada sedimen di Teluk Buyat sudah tinggi.

Jika dibandingkan pada konsentrasi logam berat sebelum pembuangan tailing (data dari studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan / AMDAL, 1994), konsentrasi merkuri di daerah dekat mulut pipa tailing di Teluk Buyat meningkat hingga 10 kali lipat (data WALHI dan KLH, 2004).

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pada tahun global (pemanasan global). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair dan naiknya permukaan udara laut. Pemekatan hayati juga merupakan salah satu dampak yang akan ditimbulkan dari adanya pencemaran lingkungan. Proses pemekatan hati ini dapat diartikan sebagai peningkatan kadar bahan pencemar yang melalui tubuh makhluk hidup tertentu. Pemekatan hayati ini juga disebut sebagai amnalgamasiasi. Sebagai contoh untuk menggambarkan kasus ini adalah suatu perairan yang tercemar, maka bahan pencemar yang telah ada di udara akan menempel pada alga yang hidup di wilayah perairan tersebut.

Ketika alga makan ikan- ikan kecil maka ikan kecil akan terkontaminasi bahan pencemar. Ketika ikan-ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan-ikan besar, maka ikan besar juga akan mengandung berbagai bahan pencemar yang dimiliki oleh ikan kecil. Dan ketika ikan-ikan tersebut ditangkap dan dimakan oleh manusia, maka bakteri atau polutan akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui ikan-ikan besar tersebut.

Ketika manusia mengonsumsi beberapa makanan yang berupa hewan atau tumbuhan yang telah terkontaminasi bahan pencemar, maka segala kemungkinan buruk bisa terjadi. Beberapa kemungkinan buruk dari mengonsumsi bahan makanan yang tercemar adalah keracunan atau meninggal dunia. George Tyler Miller (1979) dalam bukunya yang berjudul Living in The Environment menjelaskan bahwa akibat pencemaran lingkungan terhadap kehidupan dikelompokkan ke dalam 6 tingkatan. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Tingkatan 1: Gangguan estetika, misalnya bau
  • Tingkatan 2: Kerusakan properti, misalnya bahan logam menjadi karatan
  • Tingkatan 3: Gangguan pada tumbuhan / hewan, misalnya penurunan hasil pertanian
  • Tingkatan 4: Gangguan pada kesehatan manusia, misalnya penyakit saluran pernapasan
  • Tingkatan 5: Kerusakan secara genetik dan kelengkapan manusia
  • Tingkatan 6: Gangguan pada ekosistem secara luas, misalnya perubahan iklim global

 

PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SECARA ADMINISTRATIF

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut:

  • Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembuat es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan lemariisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratosfer.
  • Industri harus memiliki unit pengolahan limbah (limbah cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang berbahaya lingkungan.
  • Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.
  • Sebelum dilakukan pembangunan, pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
  • Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, yaitu standar untuk menentukan mutu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air, sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua udara, antara lain batasan batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain batasan batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

SECARA TEKNOLOGI

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di Surabaya terdapat suatu tempat sistem pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak mencampakkan asap. Tempat tersebut dinamakan insinerator.

SECARA EDUKATIF

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

Jika Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup sendiri diketahui bahwa penanganan terhadap permasalahan pencemaran lingkungan adalah sebagai berikut: pengawasan sistem pembuangan limbah industri, Penempatan kawasan industri terpisah dan berjauhan dari kawasan permukiman penduduk, Pengawasan akan menggunakan bahan kimia, misalnya pestisida dan insektisida, melakukan penghijauan, Pemberian sanksi secara tegas kepada pelaku pencemaran lingkungan, hingga Penyuluhan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan

Sumber : Gramedia Blog

VAKSIN

  Definisi dan Ringkasan Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksi...